Kalbar, mediaarbiter.com
Konflik antara Israel dengan Palestina kembali berlanjut. Hal itu mengakibatkan jatuhnya banyak korban khususnya dari masyarakat sipil. Seperti diketahui, krisis kemanusiaan yang terjadi telah berjalan selama puluhan tahun dan belum ada tanda akan berakhir. Dalam konflik yang sedang berlangsung terjadi.
aksi saling serang antara kedua belah pihak. Akibatnya, Ratusan orang meninggal akibat konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina sejak 10 Mei lalu. Jum’at, 21/5/2021.
Respon yang beragam bermunculan khususnya dari kalangan masyarakat Indonesia. Perdebatan dan spekulasi bermunculan hingga galang dana dan sejenisnya.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Pontianak melalui Bidang Pemberdayaan Umat HMI Cabang Pontianak mengingatkan bahwa konflik yang sedang terjadi antara Israel dan Palestina bukan lagi ditelisik dari sisi agama melainkan mesti dilihat dari sisi kemanusiaan.
“Dukungan masyarakat Muslim yang ada di Indonesia atas Palestina sangat penting, namun lebih penting lagi jika seluruh elemen masyarakat turut serta menyerukan perdamaian demi meminimalisir bertambahnya korban yang berjatuhan”. Ujar Gus Hefni selaku ketua Bidang tersebut.
Seperti diketahui, gerakan-gerakan kepedulian atas penderitaan Palestina mulai meluas di seluruh wilayah di Indonesia tak terkecuali di Kalimantan Barat. Hanya saja, gerakan yang bermunculan hanya terbatas pada elemen tertentu.
“Semua masyarakat Indonesia dari latar belakang apapun juga sangat merasa empati dan tentu ingin turut serta, maka kampanye damai dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang golongan sangat penting dikampanyekan” Tegas Gus Hefni.
Bidang Pemberdayaan Umay HMI Cabang Pontianak mengajak seluruh elemen masyarakat tanpa latar belakang agama tertentu untuk turut serta memberikan dukungan atas Rakyat Palestina. Karena duka Palestina adalah duka seluruh rakyat Indonesia.
“Kalau ingin membuat gerakan beri kesempatan kepada seluruh elemen masyarakat dengan tidak memandang suku dan agama. Agar krisis di Palestina tidak dikotomi oleh salah satu golongan.” Komentar Gus Hefni.
Selain itu, HMI Cabang Pontianak meminta kepada semua masyarakat Indonesia untuk terus bijak dalam menerima informasi berkaitan dengan konflik ini dan meminimalisir untuk berspekulasi.
“Kita semua sedih, itu jelas. Hanya saja perlu kita bijak dalam menerima informasi yang ada. Jangan terlalu banyak berspekulasi dan fokus saja mendoakan, mendukung serta menyerukan perdamaian agar konflik ini segera reda”. Himbaunya.
HMI Cabang Pontianak juga sangat menyayangkan tidak hadirnya Pengadilan HAM Internasional atas konflik yang terjadi. Sehingga konflik terus berlanjut dan korban akan terus bertambah tidak dapat lagi dielakkan.
“Harusnya Pengadilan HAM Internasional menjadi pengadil yang bijak karena ini berbicara soal kemanusiaan.” Tutupnya.
(Rinto Andreas/Nurjali)