Situ Lengkong Ciamis. Konon Air Danau Tersebut Berasal Dari Tetesan Air Zam-Zam Yang Dibawa Oleh Putera Mahkota Kerajaan Panjalu Yang Dibawa Dari Mekkah

Ciamis, mediaarbiter.com

Ada mitos unik seputar terbentuknya danau di kabupaten Ciamis yang bernama Situ Lengkong. Konon air danau tersebut berasal dari tetesan air zam-zam yang dibawa oleh putera mahkota kerajaan Panjalu yang dibawa dari Mekkah. Dari tetesan tersebut kemudian muncullah mata air yang semakin banyak dan menjadi sebuah danau.


Situ Lengkong Panjalu adalah nama danau sekaligus destinasi wisata terkenal di Ciamis yang letaknya berada di perbatasan kabupaten Majalengka dan juga Kuningan. Danau seluas 9,25 hektar ini memiliki sebuah pulau kecil di tengahnya yang dinamakan Nusa Larang. Tempatnya cukup asyik untuk rekreasi dengan dikelilingi perbukitan hijau. Tapi yang paling menarik adalah mitos terbentuknya danau
Situ Lengkong,
Alkisah, kawasan kecamatan Panjalu yang menjadi lokasi keberadaan Situ Lengkong pernah dikuasai oleh kerajaan Hindu dimana sang raja memiliki putera mahkota bernama Borosngora. Sang raja menginginkan puteranya memiliki ilmu yang paling sempurna sehingga dimintalah sang anak untuk mengembara. Pengembaraan Borosngora membawanya hingga ke tanah Arab. Selama puluhan tahun ia belajar agama Islam di Mekkah.
Setelah ilmu yang dipelajari dirasa cukup, Borosngora kembali ke kerajaan Panjalu. Ia pulang dengan membawa air zam-zam yang kemudian ia tumpahkan di lembah bernama Pasir Jambu. Secara ajaib air tersebut bukannya meresap dan kering malah bertambah banyak hingga menjadi sebuah danau yang kini dikenal dengan Situ Lengkong. Itulah mitos yang melatar belakangi terbentuknya Situ Lengkong Panjalu.
Kini Situ Lengkong menjadi destinasi wisata dimana traveler bisa menikmati keindahannya dengan berperahu berkeliling danau atau singgah ke pulau Nusa Larang untuk berziarah ke makam anak Borosngora yang dikenal dengan nama Prabu Hariang Kancana. Setiap bulan Maulud warga sekitar juga rutin melaksanakan upacara adat bernama Nyangku dimana saat itu akan dilakukan pembersihan benda-benda pusaka yang disimpan di Museum Bumi Alit.

Berkeliling Situ Lengkong, Traveler yang berkunjung untuk tujuan berlibur pun telah disiapkan aneka fasilitas pendukung seperti tempat parkir yang luas, persewaan perahu untuk berkeliling, MCK, masjid dan juga sentra oleh-oleh berupa kerajinan tangan dari bambu, aneka bordir, gelang kayu dan masih banyak lagi. Untuk menuju ke Situ Lengkong, traveler yang melakukan start dari Ciamis harus menempuh jarak 35 km melewati Buniseuri, Kawali dan sampai di Panjalu. (Budi nt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *