Bandung, mediaarbiter.com
Dinas Pendidikan Jawa Barat menutup salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di Cianjur karena punya berbagai masalahnya, salah satunya pernah menahan ijazah siswa.
Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Barat Wilayah VI Endang Susilaastuti mengatakan, SMK yang ditutup merupakan sekolah swasta.
Penutupan berdasarkan keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mendapat usulan dari Dinas Pendidikan Jawa Barat.
“Jadi karena terlalu banyak masalah terpaksa SMK tersebut ditutup, satu permasalahannya terkait ijazah, proses penutupan sendiri cukup panjang dan yang menutup kementerian, kami hanya mengusulkan saja,” ujar Endang di kantor KCD Disdik Jabar Wilayah VI, Jalan Haurwangi Cianjur
Menurut Endang, penutupan sekolah itu sudah melalui serangkaian tahapan.
Setelah ada penutupan sekolah tersebut, Kantor Cabang Dinas Pendidikan Jawa Barat Wilayah VI juga akan membenahi masalah sekolah negeri di Cianjur.
Satu di antaranya dengan melibatkan komite terkait aturan baru dari Gubernur Jawa Barat yang membolehkan adanya sumbangan tapi sesuai kemampuan siswa.
Memang sekolah negeri tak diperbolehkan lagi adanya pungutan. Namun, pergub baru melalui komite sekolah diperbolehkan adanya sumbangan, yang mengelola adalah komite,” ujarnya.
Komite harus berdiskusi dengan orangtua murid mengenai pengelolaan dan aturan dilakukan komite, hanya saja sumbangan tersebut hanya untuk operasional bukan untuk honor.
“Tak boleh dipatok namanya sumbangan, besarannya sesuai kemampuan orangtua siswa, harus ada tindakan kalau ada pematokan sumbangan,” katanya.
Untuk permasalahan penahanan ijazah di sekolah negeri, Dinas Pendidikan Jawa Barat mengimbau kepada sekolah untuk mengadakan pekan pengembalian ijazah.
“KCD wilayah VI membawahi 74 sekolah di wilayah Cianjur dan KBB, ada permasalahan penahanan ijazah di 10 sekolah dan sudah terselesaikan,” katanya. (Rekky nt)