Bandung, mediaarbiter.com
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si melantik 7329 mahasiswa secara daring pada Sidang Senat Terbuka dalam rangka Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di masa pandemi Covid-19 bertajuk Moderasi Beragama Pilar Membangun Indonesia Emas
Rektor mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru di Kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung berbasis wahyu memandu ilmu dalam bingkai akhlak karimah.
Diakuinya, memang kami tidak memberi jaminan saudara sukses tetapi kami siap menjadi jembatan, wasilah saudara mencapai keberhasilan. “Oleh karenanya, mari kita bekerjasama untuk menggapai cita-cita mulia melalui kampus tercinta UIN Sunan Gunung Djati Bandung,” tegasnya.
Sejak UIN Sunan Gunung Djati Bandung menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau Work from aktivitas perkantoran berjalan biasa dengan protokol kesehatan ketat.
2020 kami mengeluarkan Edaran Baru bahwa aktivitas perkantoran dibatasi menjadi 50%. Kebijakan ini kami lakukan agar civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung terjaga kesehatan dan keselamatannya. “Namun tentu menjadi komitmen kami untuk tetap menjaga kualitas layanan kepada semua civitas akademika dan pemangku kepentingan, termasuk pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tahun 2020 ini melalui daring,” jelasnya.
UIN Sunan Gunung Djati Bandung memiliki visi Menjadi Universitas Islam Negeri yang Unggul dan Kompetitif Berbasis Wahyu Memandu Ilmu dalam Bingkai Akhlak Karimah di Asia Tenggara Tahun 2025.
Saat ini UIN Sunan Gunung Djati Bandung mempunyai 9 Fakultas dan 1 Pascasarjana dengan jumlah program studi/jurusan 60 prodi. Seluruhnya terakreditasi A dan B. Hanya ada 4 program studi/jurusan dalam status terakreditasi (Prodi Baru) dalam proses assessment lapangan.
Sebagai sebuah distingsi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologinya berparadigma wahyu memandu ilmu dalam bingkai ahlak karimah. Distingsi inilah yang diarahkan agar sumber daya manusia UIN Sunan Gunung Djati Bandung mempunyai keunggulan yang kompetitif di tingkat Asia Tenggara pada tahun 2025. (Rekky nt)