Bandung, mediaarbiter.com
Melihat kriteria di atas, dan dengan melihat rangking UIN Bandung versi SIR, nampaknya kinerja civitas UIN Bandung dalam bidang penelitian sudah berada di jalur yang tepat. Tentu saja prestasi ini tidak menjadikan kita terlena. Ada perjuangan berat untuk mempertahankan prestasi ini. Ini artinya pula, semua civitas akademika punya beban yang sama untuk mempertahankannya.
Ada ikhtiar lain yang harus diperjuangkan untuk mengantarkan UIN Bandung pada rekognisi internasional, yaitu rekognisi internasional versi perengkingan selain kedua versi di atas, seperti UniRank dan QS. Butuh kerja sama dan sama-sama bekerja dari semua unsur dan semua level untuk mewujudkannya.
Berkontribusi untuk mengantarkan kampus kita ke rekognisi internasional adalah sebuah jariah akademik yang tak ternilai. Berapa banyak pihak yang diuntungkan dengan pencapai prestasi ini. Dan ini tidak lagi semata-mata terkait dengan seberapa materi yang didapatkan dari kontribusi ini, tetapi terkait dengan seberapa banyak pahala yang kita dapat dari jariyah akademik ini. Jika membangun mesjid saja dibalas dengan rumah di surga, lalu bagaimana dengan membangun prestasi akademik kampus?
Seperi halnya Sunan Gunung Djati yang kontribusinya melambungkan namanya ke tingkat internasional, maka marilah kita lambungkan nama UIN Sunan Gunung Djati ke rekognisi internasional dengan cara meningkatkan kinerja kontribusinya di level global. Yakin, dengan ikhtiar bersama, hal ini bisa kita wujudkan.
Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag., Wakil Rektor I UIN Sunan Gunung Djati Bandung. (Rekky nt)