Bandung, mediaarbiter.com
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Gunung Djati Bandung bersama Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar kegiatan pelatihan pendamping peningkatan budaya mutu. Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung Prof. Dr. Rosihon Anwar.
Menurutnya kegiatan yang berlangsung pada Senin (28/11) sampai Kamis (1/12) itu berarti penting bagi upaya peningkatan mutu kampus, khususnya untuk 27 universitas yang berpartisipasi.
“Terima kasih kepada P2SDM IPB University Bogor, ini tetangga secara demografis, yang membersamai kami untuk terus meningkatkan mutu kampus sehingga benar-benar meraih unggul,” kata Prof. Rosihon dalam keterangan tertulis, Selasa (29/11/2022).
Rosihon menuturkan pencapaian mutu yang unggul merupakan bagian dari target yang harus diraih oleh universitas. Ia menyebut dalam dua tahun belakangan pandemi menghadirkan tantangan yang berat baik secara internal maupun eksternal untuk universitas.
“Ini menjadi komitmen pak Rektor (UIN) dan selalu ditegaskan dalam berbagai kesempatan untuk terus menjaga mutu. Meski memang kita akui ada perubahan dalam proses pembelajaran. Dari yang semula luring, menjadi daring dan kini akhirnya menjadi blended. Semua kebijakan ini harus terjaga benar mutunya. LPM telah mengawal dengan baik,” sebut Rosihon.
Ia menyampaikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi salah satu amanat yang harus ditunaikan oleh UIN SGD Bandung.
“Pak Rektor sangat berkomitmen melaksanakan MBKM. Beliau juga selalu menantang agar penelitian dan pengabdian itu benar-benar membumi, menemukan akar masalah. Sehingga outcome dan output-nya terukur dan dapat dipergunakan oleh masyarakat,” papar Rosihon.
Komitmen pada mutu, lanjut Rosihon, bukan hanya komitmen kebijakan akademik, tapi menjadi bagian dari ajaran agama Islam tentang bagaimana agar perbaikan secara terus menerus dilakukan. Ia pun berpesan kepada seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan dengan baik.
“Bukan hanya soal menjadi auditor, tapi bagaimana mampu mengimplementasikan pengalaman dan kompetensinya di program studi dan fakultas. Benar-benar mengamalkan ilmu yang diperoleh, diimplementasikan dalam budaya akademik,” pesan Rosihon.
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia IPB University Bogor Dr. Amiruddin Saleh menimpali budaya mutu di era MBKM merupakan kemestian. Universitas harus mampu ditandingkan dan disandingkan tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga regional bahkan global. Mutu lulusannya pun diharapkan bermutu dan berkualitas.
“Benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Mampu memecahkan masalah, terampil dan berkualitas baik di dunia kerja, dunia usaha dan dunia industri,” sebut Amiruddin.
Ia menekankan universitas jangan menjadi menara gading, penghasil banyak lulusan tapi malah pencipta pengangguran.
“Ini bisa dijawab dengan mutu yang terjaga. Kita harus mengawalnya dengan baik. Sehingga pemangku pendidikan merasa puas dengan layanan yang kita berikan,” jelas Amiruddin.
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN SGD Bandung Dr. Ija Suntana menjelaskan kegiatan ini merupakan kerja sama pihaknya dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM) IPB University. Peserta kegiatan ini sebanyak 27 orang yang berasal dari perwakilan seluruh fakultas dan program Pascasarjana. Tidak hanya mendapatkan sertifikat pelatihan, peserta yang lulus juga akan mendapatkan sertifikat internasional AMI KAN/ISO 17024.
“Uji kompetensinya 1 Desember 2022. Semuanya dilakukan secara daring,” terang Ija.
Materi yang diberikan, lanjut Ija, antara lain tentang Audit Mutu Internal (AMI), membuat program kerja dan kertas kerja AMI, etika auditor, praktik visitasi AMI daring, simulasi Rapat Tinjauan Manajemen, pembuatan laporan audit, praktik evaluasi diri dan risk based audit, serta presentasi hasil audit.
“Materi tentang membangun budaya mutu di era MBKM juga diberikan kepada peserta,” ujar Ija (Rekky nt)