UIN Sunan Gunung Djati Bandung Teken Perjanjian Kerjasama

Bandung, mediaarbiter.com

Kepala Pusat Bisnis UIN SGD Bandung mengatakan, poses menuju terjadinya PKS tersebut bukanlah langkah singkat karena sebelumnya telah terjadi penjajakan yang dimulai pada tahun 2020 melalui berbagai pertemuan.

“Mahasiswa UIN SGD membutuhkan sarana di luar Kampus yang bisa menanamkan 3 nilai utama almamater yaitu akhlakul karimah, islam yang wasathiyah dan berwawasan kebangsaan. UIN SGD dan SCC syukurnya memiliki kesamaan nilai dan visi untuk kemudian berkolaborasi menanamkan ketiga hal tersebut ke maba yang nantinya akan tinggal di proyek ini,” kata Aam dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/11/2022).

Selain berlatar belakang kesamaan, Pusat Bisnis UIN SGD Bandung sesungguhnya ingin menampilkan sesuatu melalui kolaborasi bersama SCC.

“Setelah terjadinya PKS tersebut, selanjutnya kita susun programnya yang merupakan penyatuan dari dua kepala (pemikiran). Baik dari Kepala pusat bisnis UIN SGD Bandung maupun kepala dari SCC agar lebih indah berjalan karena kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri,” katanya.

“Semua harus satu misi satu cara, metode dan satu olahan. Ketika semuanya menjadi satu tentunya akan memudahkan proses selanjutnya kearah realisasi “Aparkost UIN Islamic Village” (AIV),” imbuh Aam.
Mahasiswa baru (Maba) ada tujuh ribuan dengan total keseluruhan tiga puluh empat ribu mahasiswa aktif, maka tak heran bila ini disebut mutiara terpendam yang sangat potensial.

Andi Taufik Yusuf , CEO SCC Investment Corporation mengatakan, Pusat Bisnis UIN SGD Bandung memiliki pemimpin yang sangat visioner, seorang birokrat namun pemikirannya enterpreuneurat hingga beliau dipercaya sebagai Ketua Forum Pusat Bisnis UIN seluruh Indonesia.

Hal ini menjadi bagian dari bangunan kepercayaan SCC yang terus semangat menyatukan sebuah visi misi dan jadi komitmen dalam kegiatan penandatanganan kerja sama bersama UIN SGD Bandung.

“Kita optimistis dengan pangsa pasar terbuka melalui jumlah mahasiswa baru yang mencapai tujuh ribuan setiap tahun memerlukan pengembangan dan pengelolaan untuk bisa diserap potensinya. Berdasarkan hal tersebut itu maka kami serta pihak UIN optimistis dan dalam PKS ini berkomitmen mendorong 90% tingkat okupansi dari Maba saja. Pembicaraan awal direncanakan Sembilan ratus sampai seribu lima ratus unit kamar jika dijumlahkan ke tower mencapai tiga sampai lima tower,” kata Taufik

Kerja sama dengan UIN SGD Bandung ini sangat strategis , diharapkan dengan adanya kerja sama ini bisa menjadi pintu ke UIN lainnya yang ada diseluruh Indonesia.

“Kami melihat ide dari generasi muda ini sangat-sangat baik,” kata Ima Syahata, Project Executive AIV Ima yang berlatar belakang professional dan aktif di berbagai organisasi pergerakan dan masyarakat Islam.

Ima menilai dari segala sisi. Ima ingin dengan adanya penandatanganan kerja sama ini bisa mengangkat nama UIN SGD Bandung dalam hal peran serta dalam memperhatikan kebutuhan hunian mahasiswa yang lebih layak.

“Orangtua mahasiswa dan juga keluarga Kemenag dengan pembangunan tahap awal sekitar 3 tower 900 kamar yang bisa menampung 15 persen mahasiswa baru yang di dalamnya dilengkapi dengan fasilitas pertokoan, sarana olah raga dan rekreasi yang dapat dipakai praktek mahasiswa dalam koperasi bersama yang menyediakan seluruh kebutuhan mahasiswa,” ujarnya.

Dia menginginkan kerja sama pengelolaan dengan pusat bisnis UIN akan memberikan nilai tambah yang siginifikan. Aparkost Islamic Village (AIV) diharapkan menjadi sentra bisnis yang bisa menjadi rumah lengkap yang bisa menyediakan kebutuhan dari UIN untuk UIN.

“Pasar yang diutamakan terlebih dahulu diserap dari keluarga besar UIN SGD Bandung dan Kemenag sebelum dilepas ke pasar umum dan diharapkan Aparkost AIV menjadi ikon sebagai salah satu Universitas Islam yang berkemajuan dan lebih pada mengimplementasikan ekonomi kerakyatan,” ujarnya. (Rekky nt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *