Tasikmalaya, mediaarbiter.com
Pembukaan Expo Kemandirian Pesantren HSN 2023 di Tasikmalaya.
Alhamdulillah, UIN Sunan Gunung Djati Bandung dapat berpartisipasi dalam menyukseskan Ekspo Kemandirian Pesantren dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tingkat Propinsi Jawa Barat Tahun 2023.
Sebagaimana diamanatkan oleh Kementrian Agama RI melalui Dirjen Pendidikan Islam, PTKIN diminta untuk menyukseskan Expo Kemandirian Pesantren, dengan bekerja sama dengan Kanwil Kemenag Propinsi Jawa Barat dan pihak lainnya. Alhamdulillah, pada kegiatan ini Pemprop Jabar, melalui bidang Kesra Propinsi Jabar dan Pemerintah Kota Tasikmalaya pun sangat mensupport untuk menyukseskan kegiatan Peringatan HSN 2023 tingkat Propinsi Jawa Barat.
Dalam kegiatan ini, hadir pula para Kemenag Kota dan Kabupaten dari 27 Daerah Tingkat 2. Masing-masing mengutus 2-3 Pesantren yang telah mendapatkan program One Pesantren One Product (OPOP) serta Program Inkibusi Pesantren. Selain, itu hadir pula beberapa UMKM, KBIHU, dan beberapa tenant dari tingkat Kota dan propinsi. Tentunya, sebagai tuan rumah, Kota/Kab Tasik dan Kab/Kota di Priangan Timur mendapatkan agak lebih jumlah peserta.
Dalam kesempatan pembukaan Expo kali ini, Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung (Prof Rosihon Anwar) dapat hadir membersamai para pejabat dari Kanwil Kemenag Jabar, Pemprop Jabar (Karo Kesra), PJ Walikota Tasikmalaya, Ketua dan Wakil DPRD Kota Tasikmalaya, PWNU, dan ormas lainnya.
Tentunya, hal ini menunjukkan koordinasi dan sinergi antara PTKI, Pemerintah, dan masyarakat dalam upaya mengapresiasi eksistensi dan kiprah santri di negara Indonesia tercinta ini. Pa Rektor pun berkesempatan untuk mengunjungi beberapa stand expo, khususnya stand expo dari UIN Bandung yang diwakili oleh LP2M dan Pusat Halal. Beliau pun menyempatkan untuk mengunjugi stand expo dari alumni UIN Bandung, yakni Stand Pesantren al-Hanif Cianjur, yang telah mendapatkan Program OPOP dan Program Inkubasi Pesantren.
Pada kesempatan expo kemandirian Pesantren 2023, yang diselenggarakan dari , hadir 100 utusan Pesantren, KBIHU, dan UMKN;. Jumlah yang cukup besar tentunya. Semuanya berupaya untuk menshow-up hasil kerjakerasnya untuk kemandirian pesantren, terutama dalam konteks ekonomi dan bisnis. Pesantren yang banyak bergerak pada bidang pendidikan sebagai core businessnya, memiliki concenr juga dalam bidang pemberdayaan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi bisnis pesantren. Tentunya, hal menunjukkan bahwa program OPOP dan Inkubasi pesantren yang diluncurkan oleh Pemerintah RI telah mampu mentrigger geliat ekonomi pesantren. Produk yang dibawanya dan dipajang pun beragam, dari makanan, fesyen, kriya, jasa, dan lainnya.(Rekky nt)