Bandung, mediaarbiter.com
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung mendapat predikat sebagai kampus terbaik Religious Studies di Indonesia versi The SCImago Institutions Rankings (SIR) 2023. Penghargaan UIN Bandung ini didasarkan atas kinerja positif Religious Studies pada aspek penelitian, inovasi, dan dampak sosial yang diukur melalui visibilitas web.
The SCImago Institutions Rankings merupakan lembaga pemeringkatan pendidikan. Pemeringkatan SCImago memperhitungkan keterpenuhan tiga faktor, yaitu penelitian (50 persen), inovasi (30 persen) dan dampak sosial (20 persen). Untuk faktor penelitian, diukur 11 indikator, antara lain normalized impact, excellence with leadership dan scientific leadership.
Pada sektor inovasi, sekurangnya tiga indikator yang dilihat, yaitu innovative knowledge, patents, dan technological impact. Begitu pada aspek dampak sosial, terdapat tiga indikator yang diperhatikan, yaitu altmetrics, inbound links, dan web size.
Rektor UIN Bandung Rosihon Anwar mengatakan kampusnya berada di peringkat pertama dalam jajaran Perguran Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) dan ke-16 terbaik di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia. Untuk kajian Art and Humanity, UIN Bandung juga terbaik di kalangan PTKN dan ke-3 di PTN Indonesia.
“Dan ini prestasi UIN Bandung selama empat tahun berturut-turut versi perangkingan Scimago,” kata Rosihon dalam keterangannya, Selasa, 12 Desember 2023.
Menurut Rosihon,capaian itu merupakan prestasi yang patut disyukuri di tengah upaya UIN Bandung untuk mendapatkan rekognisi internasional. “Kami memang terus melebarkan sayap untuk mendapatkan rekognisi internasional sebanyak-banyaknya,” ujarnya.
Rosihon pun menyinggung bahwa capaian UIN Bandung sebagai Religious Studies terbaik tidak terlepas dari kinerja riset yang dilakukan sivitas akademika yang dipublikasikan dan diakses secara luas. Ada beberapa riset yang belakangan menjadi isu utama di UIN Bandung, di antaranya Moderasi Beragama, Islam dan Kearifan Lokal, serta Fenomena Keberagamaan, khususnya di Jawa Barat.
“Khusus terkait dengan moderasi beragama, isu ini menjadi minat banyak peneliti di UIN setelah beberapa riset menunjukkan Jawa Barat sebagai daerah yang rentan dengan intoleransi,” kata Rosihon. “Ke depan, riset akan terus dipertahankan dan bahkan dipadukan dengan kajian kolaborasi dengan multidisplin keilmuan.”
Selain Religious Study, kajian Arts and Humanities UIN Bandung menempati posisi ketiga dari seluruh PTN di Indonesia. Kajian ini merujuk kepada tema-tema yang terkait dengan isu-isu kemanusiaan.
“Saya kira itu yang kami miliki dengan merujuk kepada nama prodi di UIN Bandung. Namun, boleh jadi beberapa peneliti juga melakukan riset terkait isu-isu tentang seni,” kata Rosihon. (Rekky nt)