Bandung, mediaarbiter.com
Dinas Pendidikan Jawa Barat berencana membangun empat sekolah baru di tahun 2024 ini. Empat sekolah yang akan dibangun ini berada di Kabupaten Bogor hingga Kabupaten Tasikmalaya.
Kepala Dinas Pendidikan Jabar Wahyu Mijaya mengungkapkan, pembangunan sekolah baru dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan belajar mengajar (KBM) di daerah yang mengalami kekurangan sekolah negeri.
Dia menyebut, empat sekolah baru yang akan dibangun ialah SMA 1 Negeri Kemang di Kabupaten Bogor, SMA Negeri 1 Rancaekek di Kabupaten Bandung, SLB Bungursari di Kabupaten Tasikmalaya dan SLB Sukahaji di Kabupaten.
“Jadi untuk tahun 2024 kita akan bangun setidaknya 4 sekolah. Biaya pembangunan bersumber dari APBD. Tahun ini kita mulai pembangunan,” ujar Wahyu saat diwawancarai, Senin (5/2/2024).
Selain membangun empat sekolah, Disdik Jabar juga terus mengejar penyelesaian detail engineering design (DED) untuk pembangunan sekolah di tahun 2025 mendatang.
“Kita tahun ini selesaikan pembuatan 11 DED, sehingga tahun 2025 sudah bisa dibangun. Meski belum secara penuh, minimal bisa menghadirkan untuk satu rombel (rombongan belajar), misal kelas 10 saja,” jelasnya.
“Jadi 2025 nanti kita akan membangun sekolahnya, menyiapkan keperluan KBM dan menyiapkan guru-gurunya. Sehingga PPDB nanti sudah nambah 11 sekolah,” lanjutnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin menekankan, agar Disdik Jabar bisa berinovasi dalam menyediakan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat Jawa Barat. Dia juga meminta masalah berulang seperti PPDB bisa diantisipasi.
“Untuk disdik karena pendidikan itu adalah pondasi dari pembangunan, jadi saya minta ada inovasi-inovasi pengajaran. Selain itu, masalah yang berulang seperti bos, PPDB dan lainnya bisa diantisipasi sejak awal,” ucap Bey.
Jawa Barat diketahui kekurangan sekolah khususnya di tingkat SMA dan SMK. Hal tersebut diungkapkan Pj Sekda Jabar Mohammad Taufiq Budi Santoso yang mengatakan ada 144 kecamatan di Jabar yang membutuhkan sekolah baru.
Dia menyebut pada ratusan kecamatan itu, ada sebagian yang tidak memiliki sekolah negeri sama sekali. Data tersebut didapat berdasarkan kajian dari Dinas Pendidikan (Disdik).
“Ada 144 kecamatan yang ada SMA SMK swasta, tapi negeri nya nggak ada. Kemudian ada klasifikasi lagi, ada SMA negeri atau SMK negeri, tapi salah satunya. Nah ini kita resume hampir 144 sekolah baru yang perlu dibangun, sehingga seluruh kecamatan itu ada SMA atau SMK negeri,” kata Taufiq di Gedung Sate, Bandung 2024.
Sementara itu, Kepala Bappeda Jabar Iendra Sofyan menambahkan, 144 kecamatan yang kekurangan sekolah itu terdiri dari 128 kecamatan tidak memiliki SMA atau SMK negeri dan 16 kecamatan sama sekali tidak memiliki sekolah tingkat atas tersebut.
“PR-nya adalah ada kabupaten-kota yang tidak memiliki SMA atau SMK negeri. Itu ada 128 kecamatan. Kemudian ada yang sama sekali tidak ada SMA atau SMK negeri dan swasta, Itu ada 16 kecamatan,” ucap Iendra.
Adapun data 16 kecamatan yang tidak memiliki SMA SMK negeri ialah Kecamatan Banjaranyar, Sukamantri dan Tambaksari di Ciamis, Kecamatan Pangantikan Garut, Kecamatan Cibeureum, Cilebak, Cimahi, Hantara, Kalimanggis, Karangkencana, Nusaherang Kuningan.
Kemudian Kecamatan Pondok Salam Purwakarta dan Kecamatan Cisarua, Cisitu, Ganeas, Jatigede Sumedang. “Nah, kita akan fokus yang di 16 kecamatan itu,” pungkasnya. (Rekky nt)