Bandung, mediaarbiter.com
Kabar gembira bagi para santri. Siapapun yang mampu membaca kitab kuning berpeluang besar menjadi mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, melalui seleksi khusus Qiroatul Kutub pada Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Jalur Mandiri 2024.
“Ya, kami mengundang para santri yang bisa baca kitab untuk berkompetisi menjadi mahasiswa baru UIN Bandung. Ini kebijakan baru, yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sebagai bentuk kepedulian kami terhadap Pesantren,” ujar Wakil Rektor I UIN Bandung, Dr. Dadan Rusmana, di ruang kerjanya,
Pelaksanaan tes Qiroatul Kutub akan digelar sebelum pelaksanaan CBT (Computer Based Test), guna memberikan kesempatan kepada santri yang gagal Qiroatul Kutub agar sempat mendaftar kembali di Jalur Mandiri lainnya.
“Calon mahasiswa dari kalangan santri akan disalurkan pada fakultas-fakuktas keagamaan, misalnya Fakultas Syariah dan Hukum, yang membutuhkan mahasiswanya berkemampuan baca kitab untuk menggali sumber-sumber hukum Islam,” jelasnya.
Dr. Dadan sudah melakukan berbagai kunjungan dan sosialisasi ke sejumlah Pondok Pesantren terkait kebijakan baru ini. Mekanisme pendaftaran sama seperti pendaftar pada jalur lainnya, hanya pada form biodata perlu melengkapinya dengan surat keterangan/rekomendasi dari pihak Pesantren yang menyatakan santrinya mampu membaca kitab.
Ditanya tentang kuota yang dibutuhkan dari Jalur Qiroatul Kutub ini? Dr. Dadan menjelaskan, “Kuotanya 50:50 dengan Jalur Tahfiz, berarti butuh 300-an. Sayang, kalau kemampuan santri disia-siakan, dan kita butuh mereka terkait dengan percepatan pencapaian visi Unggul dan Kompetitif Berbasis Rahmat lil ‘Alamin. Sedangkan kuota keseluruhan dari lima jalur sebanyak 7.200 mahasiswa, plus 1.000 untuk pascasarjana.(Rekky nt)