UIN Sunan Gunung Djati Bandung :ICON-IMAD XIII 2024, Persaudaraan Islam Melayu Aset Berharga Untuk Ciptakan Perdamaian Dunia

Bandung, mediaarbiter.com

Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia bekerja sama dengan Faculty of Usuluddin, Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA), Brunei Darussalam, Academy of Islamic Studies, Universiti Malaya (UM), Malaysia dan Faculty of Islamic Science, Prince of Songkla University (PSU), Thailand menggelar International Conference on Islam in Malay World XIII (ICON-IMAD XII 2024)

Ketua Pelaksana ICON-IMAD XIII 2024, Asst. Prof. Dr. Muhammad Roflee Waehama menjelaskan dunia Melayu, yang juga dikenal sebagai Nusantara, mencakup kekayaan budaya, tradisi, dan agama yang beragam yang telah membentuk identitas para penghuninya selama berabad-abad. Di antara berbagai pengaruh tersebut, Islam berdiri sebagai kekuatan dominan yang secara rumit terjalin dalam struktur masyarakat Melayu, mempengaruhi setiap aspek kehidupan dan budaya. “Menyadari pentingnya mempelajari interaksi dinamis ini, Konferensi Internasional tentang Islam di Dunia Melayu (ICON-IMAD) berfungsi sebagai platform penting bagi para peneliti di seluruh dunia untuk mendalami kompleksitas warisan Melayu-Islam dan relevansinya di masa kini,” jelasnya.
Konferensi ini menjadi sangat penting karena berfokus pada tema “Harmony and Development: The Role of Islam in the Malay World for Peaceful Coexistence and Sustainable Progress.”
Menurutnya, dalam konteks global saat ini, di mana konflik dan ketegangan sering kali muncul, peran Islam sebagai agama yang membawa pesan perdamaian dan harmoni sangatlah krusial. Islam di Dunia Melayu bukan hanya bagian integral dari identitas budaya, tetapi juga berfungsi sebagai fondasi untuk pengembangan berkelanjutan dan koeksistensi damai di wilayah ini.
Dengan mengangkat tema ini, ICON-IMAD XIII 2024 bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip Islam dapat diterapkan untuk memajukan pembangunan yang berkelanjutan dan menciptakan masyarakat yang harmonis. Ini mencakup diskusi tentang bagaimana nilai-nilai Islam dapat mempromosikan toleransi, keadilan sosial, dan pembangunan ekonomi yang inklusif. Selain itu, konferensi ini akan mengeksplorasi cara-cara di mana warisan Melayu-Islam dapat memberikan solusi terhadap tantangan kontemporer, seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan ketidaksetaraan,” tegasnya. (Rekky nt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *