Bandung, mediaarbiter.com
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag, menyebutkan bahwa inovasi, rahmatan lil alamin merupakan visi pengembangan UIN Sunan Gunung Djati Bandung agar menjadi perguruan tinggi yang memiliki keunggulan dan daya saing di tingkat nasional dan internasional.
Secara nasional UIN SGD Bandung telah membuktikan keunggulanya mejadi perguruan tinggi nomor 1 di lingkungan PTK versi webiometrics, dan mendapat predikat perguruan tinggi unggul dari BAN-PT.
Capaian prestasi ini merupakan hasil perjuangan seluruh civitas akademika, “tidak ada satu pun civitas akademika yang tidak memberi kontribusi dalam keunggulan, karena seluruh civitas akademika adalah kontributor utama dalam capaian keunggulan kelembagaan. Keunggulan merupakan penilaian sistem kinerja kelembagaan. Oleh karenanya komitmen dan konsisten dalam menjalankan visi kelembagaan, merupakan indikator keberhasilan menaklukan persaingan di tingkat nasional dan internasional,” tandasnya, saat memberi pembinaan pegawai Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), yang berlangsung di Aula lantai 4, Senin (22/7/2024).
Secara spesifik, Rektor menyebutkan lima tahap menjadi perguruan tinggi yang unggul, kompetitif dan inovatif berbasis rahmatan lil alamin:
Pertama, Internasionalisasi kelembagaan, dalam hal ini UIN SGD sebagai perguruan tinggi yang telah melampui target capaian kinerja kelembagaan di tingkat nasional, akan terus berada di garis terdepan dalam melaksanakan tridarmanya. Dengan konsisten terhadap kualitas pembelajaran (teaching quality), kualitas penelitian (research quality), serapan lulusan (graduate employability), dan daya saing internasional (international outlook).
Kedua, Transformasi digital menuju kampus cerdas, dalam bentuk usaha tranformasi penggunaan proses digital yang memungkinkan inovasi dan kreativitas dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi, untuk merekayasa proses layanan akademik dan non-akademik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Ketiga, Penguatan moderasi beragama dan gender, seluruh civitas akademika merupakan agen beragama yang inklusif, dan pelopor prilaku beragama yang toleran, melalui proses tranformasi pengajaraan yang komprehensif, penelitian tepat guna yang menghasilkan produk-produk bermanfaat untuk kehidupan, dan pengabdian berbasis solusi.
Keempat, Peningkatan mutu SDM dan lulusan, dengan membentuk SDM yang kompeten, berintegritas, loyal, dan ikhlas dalam meningkatkan kualitas layanan terintegrasi berbasis TIK, disamping membentuk lulusan yang berkahhlak karimah, berwawasan luas, terampil, mandiri dan berjiwa kepemimpinan.
Kelima, Good University Governance (GuG), UIN SGD Bandung mendorong perubahan peran dan proses penyelenggaraan lembaga pendidikan menuju pengelola pengetahuan (knowledge creator) dengan menggunakan prinsip good university governance. Oleh karenanya, seluruh layanan dilakukan dengan melaksankan prinsip efektif, efisien, dan kondusif, sebagaimana yang telah dilaksanakan dalam bentuk program pelayanan terpadu di tingkat universitas.
Dekan FSH, Prof. Dr. H. Fauzan Ali Rasyid, M,Si, menyebutkan, kebijakan pembinaan yang dilakukan oleh Rektor UIN SGD Bandung, merupakan bentuk koordinasi sinergi seluruh unsur perguruan tinggi agar dapat memaksimalkan peran dan fungsi yang telah dibebankanya. “Percepatan capaian kinerja yang telah ditetapkan dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” jelasnya.
Pada acara sharing session beberapa Guru Besar yang hadir, memberi apresiasi kepada rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung atas capaian yang telah dilakukan, dengan berharap pembinaan yang dilakukan oleh pimpinan terus ditingkatkan agar sinergi quality dapat dicapai secara bersama-sama, “insurance quality menjadi komitmen dan identitas kelembagaan dan produk lulusan,” paparnya.
Acara pembinaan dihadiri oleh Wakil Rektor IV, Prof, Dr. H. Ah Fathoni,M.Ag, para Wakil Dekan, para Ketua dan Sekertaris Jurusan, Ketua dan Sekertaris Lembaga, unsur Guru Besar, Dosen, dan seluruh Tenaga Kependidikan di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum (Rekky nt)