Bandung, mediaarbiter.com
Siswa SMAN 1 Margahayu Kab. Bandung, Mutia Najwa Aulia berhasil menyabet medali emas kategori tunggal wajib & medali perak kategori solo kreatif bidang lomba pencak silat pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat nasional. Prestasi Mutia turut membawa andil direngkuhnya gelar juara umum oleh Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Kebahagiaannya tak terbendung sebab satu mimpinya telah tercapai. “Seneng banget, ini mimpi aku. Waktu SD udah ikutan O2SN tapi enggak pernah tembus, susah. Saat di penghujung masa (jadi siswa), alhamdulillah bisa menjadi juara satu,” ungkapnya saat ditemui di sekolah.
Dari puluhan medali yang sudah didulang, anak kedua dari pasangan Agus Nurjaman dan Siti Rochayati ini menyebut, ini adalah prestasi paling prestise yang ia dapatkan.
Meski sudah menginjak kelas XII, siswa kelahiran 11 Januari 2007 itu bertekad tetap akan menekuni pencak silat di pendidikan tinggi. Prestasi ini serupa akhir dari awal yang baru bagi Muti. “Tetap fokus pada pencak silat karena nanti akan ada Pomnas, itu tujuan selanjutnya,” ucap siswa yang berlatih silat di Padepokan Mustika Simpay Wargi tersebut.
Muti bercerita, perjumpaannya dengan dunia pencak silat diawali dari kemotahannya saat kecil. “Pas umur 4 tahun udah bisa naik pohon mangga. Terus sering main sampai maghrib,” ceritanya.
Berangkat dari kekhawatiran tersebut, orang tuanya pun memasukkan Muti ke padepokan silat. “Awalnya ya bodo amat ikut aja karena masih kecil. Makin ke sini makin sadar ternyata passion aku di sini,” terangnya.
Satu dekade lebih bergelut di dunia bela diri menjadikan Muti memiliki karakter yang lebih kuat. “Silat itu bela diri, enggak mungkin menye-menye. Jadi, enggak bikin aku mudah nangis dan ngerasa lemah dan buat aku jadi lebih disiplin tepat waktu,” katanya.
Saat ditanya siapa yang paling menginspirasinya, ia menyebut kakak tingkatnya di padepokan, Devina yang dipastikan akan membela Jabar di PON mendatang. “Dia wah banget. Aku suka lihat gerakannya yang memotivasi aku supaya bisa jadi kayak Kak Devina,” imbuhnya.
Selain dukungan penuh sekolah, prestasi yang ia raih tak lepas dari doa dan peran orang tua. Ada satu pesan yang sangat Muti ingat ketika ia merasa ada di titik terendah. “Jangan mudah menyerah. Kamu udah melangkah jauh, lakukan. Doa Ibu selalu ada,” ucap Muti menirukan ibunya.
Sementara itu, Plt. Kepala SMAN 1 Margahayu, Dudi Rohdiana menuturkan, prestasi yang diraih Mutia merupakan bentuk optimalisasi siswa yang masuk melalui jalur prestasi yang diwadahi optimal oleh sekolah. “Kita optimalkan pembinaan, buat pengelolaan, struktur, dan rencana kerja yang baik sehingga hasilnya bisa seperti ini,” tuturnya.
Ia pun berterima kasih kepada para guru pembina, pelatih, dan orang tua yang selalu mendukung kegiatan siswa. “Ini akan jadi kekuatan dan keyakinan bahwa kita mampu memberikan ending yang bahagia, menjadikan Jabar sebagai juara umum,” pungkasnya.(Rekky nt)