Polisi Selidiki Dugaan Penipuan dan Pengeroyokan di Semarang, Warga Resah Hotel Diduga Jadi Sarang Prostitusi Terselubung

SEMARANG –Media Arbiter

Seorang pria berinisial Anton (35) diduga menjadi korban penipuan dan pengeroyokan di sebuah hotel di Jalan Madukoro Raya, Semarang Barat, Jumat (1 Agustus 2025). Peristiwa ini memicu keresahan warga sekitar yang mendesak pihak berwajib untuk menindak tegas hotel tersebut karena disinyalir menjadi tempat praktik prostitusi terselubung.

Kejadian bermula ketika Anton menjalin kesepakatan dengan seorang pekerja seks komersial (PSK) yang ia temui melalui aplikasi MiChat di hotel tersebut. Anton mengklaim telah setuju untuk membayar Rp250.000 untuk layanan selama dua jam. Namun, setibanya di hotel, ia justru diminta membayar sebesar Rp850.000, yang memicu perselisihan.
“Saya sudah sepakat bayar Rp250.000, tapi tiba-tiba diminta Rp850.000. Saya tidak terima,” ujar Anton kepada polisi.

Perselisihan tersebut memuncak di area kasir. Anton diduga dipukul oleh salah seorang karyawan hotel dan kemudian dikeroyok oleh lima orang lainnya. Beruntungnya, Anton berhasil melarikan diri keluar lobi hotel, meskipun ia sempat dikejar dan kembali diserang di luar gedung.

Akibat pengeroyokan tersebut, Anton mengalami sejumlah luka memar di tangan, pelipis, dan telinganya.
Setelah berhasil menyelamatkan diri, Anton segera menghubungi temannya yang seorang wartawan, dan kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Semarang Barat. Tim dari Polsek Semarang Barat yang dipimpin oleh Ka SPKT Susilo segera mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan awal, meredakan situasi, dan mengamankan pihak-pihak yang terlibat untuk dimintai keterangan.

Warga Menduga Hotel Dijadikan Ajang Prostitusi
Peristiwa ini menambah keresahan warga sekitar yang sudah lama mencurigai adanya praktik prostitusi terselubung di hotel tersebut. Salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, “Kami sering melihat banyak orang keluar masuk hotel ini pada jam-jam yang tidak biasa. Kami sudah lama curiga, dan kejadian ini membuktikan kecurigaan kami.

Kami harap polisi menindak hotel ini dengan tegas.”
Untuk memperkuat laporannya, Anton telah menjalani visum di RSUP dr. Kariadi Semarang. Hingga saat ini, kasus dugaan penipuan dan pengeroyokan ini masih dalam penyelidikan intensif pihak kepolisian. Polsek Semarang Barat mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwajib.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *