Refatilisasi gedung sekolahan SDN1 negara batin ,kecamatan kota agung barat kabupaten tanggamus . Diuga tidak ada ketranseparanan antara kepala sekolah ,Sanawuyah , dengan dewan guru setempat. Senin 8 Desember 2025.Media ARBITER COM

Kekecewaan dewan guru terungkap saat di konfirmasi di Rungan kantor sekolahan , inisial R menyebut takut pembangunan refatilisasi sekolahan ini , kami semua dewan guru disini tidak tau menawu pak soal nya kami tidak pernah terlibat sama sekali tentang adanya pembangunan sudah berjalan selama ini.

Saya jelaskan dari awal pak ia terkait akan adanya Refatilisasi di sekolahan kami ini ,sebelum nya ada kabar akan ada Refatilisasi , lalu ibu kepsek ,Sanawuyah ,mengintruksikan kepada kami dewan guru untuk mengadakan rapat dadakan tanpa ada rencana terlebih dahulu pak,

Ia kami langsung adakan rapat dewan guru dengan kepala sekolah , dalam rapat tersebut kami membahas bahwa akan ada Refatilisasi di sekolahan kami , dan kami akan membentuk tim pelaksana kerja untuk pembangunan refatilisasi.

Namun setelah kami kumpul rapat , untuk pembentukan tim pelaksan , secara tiba tiba ibu kepsek menunjuk salah satu dewan guru menjadi bendara dadakan tanpa hasil musawarah /rapat , lalu kami pun diam tanpa berkomentar apa apa lagi karena kepsek sudah mengambil keputusan dengan sendirinya ungkap R dengan tegas , jadi intinya kalau bapak bapak dari media bertanya siapa pelaksananya jujur kami gak tau karena yang tau hanya kepala sekolah nya silahkan tanya langsung ke kepala sekolah terang ,R. Dan dewan guru yang di tunjuk kepsek menjadi bendahara itu masih keponakannya kepsek sendiri jadi wajar apabila yang langsung menunjuknya nya selaku bendahara ,

Di tempat terpisah pemborong sekaligus kepala tukangnya, Andi, saat di konfirmasi di lokasi gedung sekolahan yang ia tanganni
Ia mengaku kalau ia dengan teman temannya yang mengerja empat lokal 3 ruang belajar dan 1 lokal ruang kantor para guru ,dengan nominal Rp 45 juta ,itu pun bunyi nya borongan dan saya yang memborongnya bang 4 lokal ini harus saya dan kawan kawan saya kerjakan. Sedangkan saya , saya memberi upah kemereka tidak sama untuk tukang saya gaji rp130 seratus tiga puluh ribu perhari dan untuk keneknya atau tukang aduk semen nya saya gaji Rp 100 ribu perharinya.

Saya terpaksa ambil borongan ini hitung hitungan saya daripada saya gak ada kerjaan dan juga tehnis kerja nya gakterlalu sulit , hanya Menganti Kosen dan memeleter kembali tembok yang sudah bolon bolong .

Dan itu sudah persetujuan kepala sekolah , ibarat kata pemborong dengan pemborong berunding itu , intinya ingin masing masing mendapatkan ke untungan bahasa istilahnya.

Andi menambahkan terakait bangunan yang 2 lokal di sebelahnya itu beda pemborong nya bang saya gak tau itu di borong berapa saya gak tau ,soalnya kalau bangun yang itu di bangun dari awal bukan rehab bang.

Di tempat terpisah kepsek, Sanawuyah, menjelaskan saat dimintai keterangan tehnis pengejaan nya , ia menjelaskan kalau tehnis pengerjaan nya itu sudah sesuai dengan rap dan itu sudah sesuai standar tehnis pengerjaannya, tegas kepsek.

Terkait dengan tukang ,Sanawuyah , mengas, kalau untuk tukang atau pun keneknya itu semua sistim hariyan gak ada yang di borongkan sama sekali terang ,kepsek 9/12/2025.

Namun penjelasan kepsek ,Sanawuyah ,tersebut bertentangan dengan kepala tukang yang bernama ,Andi , sebelum kepsek Sanawuyah ,memberikan penjelasan ,Andi ,kepala tukang sudah memberikan penjelasan terlebih dahulu , dalam keterangan , kalau ,ia yang memborong ,pekerjaan yang 4 lokal tersebut dengan nominal borongan nya rp45 juta dan ia memperkerjakan Kawan nya untuk tukang di bayarnya Rp 130 ribu dan untuk keneknya di bayar perharinya Rp 100 ribu perhari ,tandasnya.
ROSIDI

Pos terkait