Gawai Dayak” Perayaan Ucapan Syukur Suku Dayak Binua Sejarik

Bengkayang-Kalimantan Barat, mediaarbiter.com

Pekan Raya Gawai Dayak adalah suatu perayaan yang dilakukan oleh suku Dayak dalam rangka merayakan ucapan syukur atas hasil panen padi,hari ini tepatnya Desa Rodaya,kecamatan ledo,kabupaten bengkayang merayakan nyabangk nitik padi baru di binua sejarik tentunya ini adalah agenda Tahunan karna sudah sejak jaman dahulu kala dan yang sudah ada ratusan tahun yang lalu,acara nyabangk ini selalu dirayakan tanpa terkecuali,Senen 22/03/21 Siang.

Timotius Taim yang juga ketua panitia pesta gawai dayak di Desa Rodaya kepada awak media ini mengungkapkan tentunya dalam perayaan pesta gawai dayak ini besar kecilnya pasti ada kendalanya namun sebagai orang dayak yang melakukan ritual adat ini menggunakan sistem Babiris jadi kendala itu bisa kita atasi bersama dan untuk Babiris itu sendiri yang artinya memang benar-benar hasil swadaya murni yang merupakan hak hasil nenek moyang kita dulu,tanpa ada bantuan dari siapapun kalau memang ada bantuan pinjam misalnya ngutang babi,ngutang ayam atau anjing”, Ucap Pak Taim selaku ketua panitia.

“Selanjutnya Timotius Taim kepada awak media ini mengatakan sejauh ini pendampingan dari Desa seperti yang sudah saya katakan sampai saat ini untuk belum pernah ada Pendampingan-pendampingan secara khusus yang sudah dianggarkan oleh pihak Desa Rodaya ya walaupun sekarang sudah ada undang-undang Desa seperti DD dan ADD yang seharus ada membenarkan ada nya penyisihan yang melalui hasil musdes dan musdus terkait pengembangan adat dan budaya belum ada sama sekali.

“Terkait dengan adanya pembiayaan dan keterlibatan Desa itu sendiri sampai 5 tahun ini mau berakhirnya kepemimpinan kades ini belum pernah sama sekali kami dipanggil untuk duduk bersama-sama membicarakan bagaiman cara untuk meningkatkan adat dan budaya supaya kami kedepannya punya prinsip seperti apa penganggarannya,karna selama ini kami belum pernah sama sekali diajak bersama-sama membahas anggaran,walaupun secara anggaran kami lakukan patungan atau yang biasa disebut dengan Babiris tentunya selama ini kami belum pernah meminta-minta baik dalam bentuk proposal,tentunya hanya orang yang mengerti adat dan budaya pernah sesekali kami bertanya terkait anggaran tentunya orang nomor satu di Desa Rodaya mengatakan belum ada dalam RAB sama sekali”, Ungkap Pak Timotius Taim.

Turut hadir dalam acara gawai nyabangk dibinua sejarik,Desa Rodaya, kecamatan Ledo,Bupati Bengkayang Sabastianus Darwis mengungkapkan acara gawai dayak harus selalu di dukung oleh pemerintah begitu juga dengan adanya kelestarian kebudayaan karna budaya kita sudah banyak dikenal dimulai dari binua sejarik ini acara nyabang kedepannya acara ini akan kita masukan agenda kalender wisata budaya kabupaten bengkayang dimulai dari bulan January sampai bulan desember pasti ada events budaya ini tentunya akan menjadi satu kekuatan untuk kabupaten bengkayang mempromosikan wisata dan budaya khususnya masyarakat kabupaten bengkayang.

“Bupati Bengkayang Sabastianus Darwis juga mengungkapkan kegiatan gawai ini dibilang sesuai atau tidak sesuainya ya tidak sesuai protokol kesehatan tetapi masyarakat sudah banyak yang memakai masker dan menjaga jarak tidak berkerumunan,intinya kegiatan nya dapat dilaksanakan dengan baik,kalau bicara sesuai atau tidak sesuai protokol kesehatan tentunya ini acara tidak sesuai tetapi karna keinginan masyarakatlah,Kegiatan langsung masyarakat aspirasi dan ini adalah caranya Babiris atau gotong royong,tidak ada bantuan dari Pemkab Kabupaten bengkayang dan tidak ada juga bantuan dari tingkat desa,ini adalah gotong royong masyarakat disini ini apresiasi kita kepada mereka,kedepan kalau pendemi sudah berakhir tentunya akan kita dukung dan akan kita jadi kalender wisata budaya,hari ini sebenarnya spontanitas aja dipanggil masyarakat ya saya hadir pada intinya saya meminta kepada Panitia untuk tetap menerapkan protokol kesehatan”, Ucapnya.

Tim dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat Endarswati juga mengapresiasi kegiatan acara ini karena sesuai dengan undang-undang Nilai kebudayaan No.5 tahun 2017 untuk kemajuan nilai-nilai kebudayaan dimana kebudayaan daerah itulah yang menjadi tujuan utama dari undang-undang nomor 5 kemajuan kebudayaan tahun 2017.inti dari acara gawai dayak ini kami sangat mendukung dan mengapresiasi”, Tutur Endarswati.

Selanjutnya awak media mewawancarai Ketua Panitia Pesta gawai dayak binua sejarik terkait tidak hadir kepala desa dimana yang hadir Bupati Bengkayang dan Tim dari Balai Pelestarian Nilai budaya Kalimantan barat,kepada awak media ini Timotius Taim,saya pun tidak mengetahui kenapa mereka tidak hadir padahal kepala desa itu sendiri yang mengundang,saya tidak mengerti dan tidak tau sama sekali kenapa Pak Kadesnya tidak hadir untuk BPD sendiri selama ini belum kita libatkan dimana yang berperan disini pengurus Adat”, Tutupnya.
(Penulis : Abat
Editor : Rinto Andreas)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *