Bandung, mediaarbiter.com
Upaya meningkatkan ilmu dan teknologi, Iran Cultural Counsellorship Embassy of the Islamic of Iran Jakarta-Indonesia menjalin nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang berlangsung di gedung O. Djauharuddin AR, (2/07/2022).
Penandatanganan MoU dilakukan antara Wakil Rektor IV, Prof Dr. Hj. Ulfiah, M.Si dengan Konselor Kebudayaan dan Pendidikan Kedutaan Besar Republik Islam Iran, Dr. Mohammad Reza Ebrohimi.
Dalam sambutannya, Dr. Reza Ebrohomi menyampaikan MoU ini dalam rangka meningkatkan ilmu dan teknologi karena secara kebudayaan Indonesia dengan Iran memiliki kesamaan, terutama tentang budaya Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) dan perkembangan Islam. “Senang bisa bersilaturahmi dengan jajaran UIN SGD. Terimakasih saya sampaikan kepada Wakil Rektor IV. Mudah-mudahan bisa membalasnya di Republik Iran. Sebelum revolusi Iran, kita sama-sama dijajah. Jika Indonesia dijajah negara lain, Iran oleh masyarakatnya sendiri, dijajah tidak langsung yang tidak bisa menentukan sendiri, terus tergantung. Pasca terjadi revolusi Iran yang dipimpin oleh Imam Khomeini, kedudukan ilmu, budaya, perkembangan teknologi terus ditingkatkan,” tegasnya, seperti yang dialih bahasakan oleh Imam Gozali.
Menurutnya, untuk tahun sekarang tema pemerintah Iran terfokus pada peningkatan ilmu dan teknologi. “Pemerintah Iran sangat memperhatikan bidang keilmuan. Setiap tahunnya dibuat tema yang jadi fokus pemerintah, mulai dari tahun jihad berdikari, ekonomi kreatif. Untuk tahun ini semuanya dicurahkan pada ilmu dan teknologi. Salah satu kampus terbaik di Iran, Universitas Teheran, sangat terbuka untuk melakukan pertukaran pengalaman, ilmu pengetahuan, terutama dengan negara-negara Islam, termasuk Indonesia,” jelasnya.
Pihak UIN Sunan Gunung Djati Bandung, melalui Wakil Rektor IV, Prof Dr. H. Ulfiah sangat menyambut kunjungan dan penandatanganan nota kesepahaman ini, “Atas nama pimpinan kami mengucapkan selamat datang di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung kepada Konselor Kedutaan Budaya Iran, beserta jajaranya di kampus I UIN Bandung untuk sama-sama belajar mulai dari sistem pembelajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, publikasi karya ilmiah, jurnal. Oleh karena itu, kehadiran MoU ini harus dijadikan kekuatan untuk membangun kerja sama dan sama-sama berkerja dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan, perkembangan sains, teknologi, khususnya di kalangan negara Islam,” tandasnya.
Prof. Ulfiah menegaskan kedatangan rombongan Iran ini bisa dimanfaatkan secara optimal oleh PTKIN untuk mendorong realisasi visi integrasi keilmuan. “Untuk itu, mari kita bangun team work, network, inovation agar bisa mengembangkan dan bekerja sama secara profesional, termasuk dengan Iran,” paparnya.
MoU dengan Iran dihadiri oleh para Dekan, Wakil Dekan, Ketua Lembaga, Kepala Pusat Karier, PTIPD, Internasional Office. (Rekky nt)