UIN Sunan Gunung Djati Bandung :5 Tips Kuliah Sambil Mesantren

Bandung, mediaarbiter.com

Menjalani aktivitas kuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung sekaligus belajar di pesantren (Ma’had Al-Jami’ah) atau mesantren (Mahad Tahfidz Al-Qur’an) menjadi pilihan banyak dari kalangan mahasiswa. Memang tidak mudah, di balik padatnya aktivitas kuliah dengan berbagai tugasnya, eh pulang-pulang masih disambut kegiatan pesantren yang seabrek. Tapi, jangan khawatir terganggu ya, buktinya banyak kok yang berhasil dan sukses menjalani keduanya.
Kuliah sambil mesantren memang pilihan. Meskipun banyak orang beranggapan bahwa hal ini menjadikan mahasiswa menjadi kurang produktif. Tapi kenyataannya justru sebaliknya, mahasiswa yang juga santri lebih kreatif, bagus dalam bersosialisasi, dan yang jelas ilmu yang diperoleh tidak hanya ilmu umum melainkan ilmu agama juga.

Namun begitu ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar baik aktivitas di perkuliahan maupun aktivitas di pesantren bisa berjalan seiring. Bila tidak, maka bisa menganggu salah satu, bahkan keduanya.
Dilasnsir dari Arina.id, berikut ini lima hal yang perlu diperhatikan saat memutuskan kuliah sambil mesantren.

  1. Pilih pesantren yang direkomendasikan untuk mahasiswa
    Memilih pesantren yang memang direkomendasikan bagi mahasiswa sangatlah penting karena biasanya pesantren ini memang bekerja sama dengan kampus sehingga aturan-aturan di dalamnya juga menyesuaikan kepentingan dan aktivitas mahasiswa. Ingat bahwa kegiatan perkuliahan tentunya berbeda dengan sekolah. Keseharaian mahasiswa tidak bisa lepas dari gawai dan laptop. Sementara kebanyakan pesantren memberlakukan larangan penggunaan barang elektronik terhadap santrinya.

Saat ini banyak berdiri pesantren untuk mahasiswa dengan sistem modern. Pesantren mahasiswa berbeda dengan pesantren pada umumnya. Aturan-aturan yang dibuat lebih mentoleransi pada aktivitas mahasiswa untuk berkegiatan di luar. Begitu juga penggunaan gawai untuk keperluan tugas dan lain-lain.

Akan tetapi, banyak juga pesantren salaf yang juga menerima mahasiswa. Biasanya tempat untuk santri berstatus mahasiswa dipisah dengan siswa sekolah. Mereka juga diizinkan memakai gawai dan laptop saat kegiatan perkuliahan. Namun,saat kembali ke pesantren gawai serta laptop akan dititipkan ke pihak pengurus. Bila terpaksa harus memakai untuk mengecek kegiatan kuliah atau mengerjakan tugas, mahasiswa harus izin terlebih dahulu.(Rekky nt)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *